Top
Jumat, 28 Maret 2025 | Parenting

Ayah Bunda sahabat Educa, menanamkan sikap toleransi sejak dini sangat penting untuk membentuk generasi yang menghargai perbedaan dan hidup rukun dalam keberagaman. Sikap dan perilaku toleransi perlu diajarkan kepada anak usia PAUD dan Sekolah Dasar, terutama di lingkungan keluarga. Maria Montessori berkata, “Tanah adalah tempat akar kita berada. Anak-anak harus diajarkan untuk merasakan dan hidup selaras dengan Bumi."  Agar seorang anak bisa tumbuh selaras dengan lingkungannya, ia perlu memiliki sikap menghargai perbedaan. Perbedaan akan selalu ada di mana pun. Jangan sampai perbedaan menjadi penghalang bagi seorang anak untuk bertumbuh. Baca juga: Modul Ajar dan RPPH PAUD Spesial Ramadan Topik: Toleransi Beragama, Sub Topik: Sikap Baik kepada Orang Tua - Kurikulum Merdeka Sikap menghargai perbedaan perlu ditumbuhkan sejak dini. Di masa depan, anak akan menghadapi aneka perbedaan yang lebih beragam. Jangan sampai anak membuat pagar yang membatasi setiap perbedaan yang dihadapi. Toleransi mengajarkan anak untuk berpikiran terbuka, menerima orang lain apa adanya, serta memperlakukan mereka dengan baik, sebagaimana mereka ingin diperlakukan. Dr. Jane Nelsen dalam bukunya berjudul Positive Discipline, berkata, “Anak-anak belajar dari apa yang mereka lihat. Jika mereka melihat orang tua mereka memperlakukan orang lain dengan hormat dan kebaikan, mereka cenderung meniru perilaku tersebut." Orang tua memiliki peran utama dalam membangun sikap toleransi pada anak melalui suri teladan. Selain menjadi suri teladan, orang tua juga bisa membangun sikap toleransi dengan mengajarkannya melalui pembiasaan sehari-hari, misalnya dengan cara: Kegiatan bercerita: Cerita tentang kebhinekaan budaya untuk mengenalkan berbagai daerah dan tradisi di Indonesia. Menonton video: Berikan video atau acara TV yang menyuguhkan keberagaman budaya. Mengajarkan santun dalam berbicara: Pembiasaan ini perlu dilakukan kepada orang tua, termasuk asisten rumah tangga, teman, saudara, penjaga keamanan, dan karyawan di tempat umum. Memperhatikan gaya bercanda atau percakapan di depan anak: Ayah Bunda perlu menghindari percakapan di depan si kecil seperti "Orang yang dari suku A, pasti orangnya galak!" atau "Pantas saja kurang pintar, tubuhnya saja kurus kering gitu!". Atau percakapan lain yang kurang sopan didengar si kecil. Baca juga: Modul Ajar dan RPPH PAUD - TK, Topik: Sekolahku, Anti Bullying / Berteman dalam Keragaman - Kurikulum Merdeka Belajar Dampak tidak bertoleransi Kurangnya toleransi dapat menjadi awal dari perilaku perundungan. Anak yang tidak diajarkan untuk menghargai perbedaan cenderung mudah menilai dan menolak orang lain yang berbeda dengannya. Ketidaksukaan ini dapat berkembang menjadi perilaku mengejek, mengganggu, bahkan menyerang orang lain. Menumbuhkan rasa cinta kasih Anak perlu merasakan bahwa mereka dicintai tanpa syarat, bahkan saat berperilaku kurang baik. Sebagai orang tua dan pendidik, kita perlu membantu dan mengarahkan mereka untuk bersikap baik, bukan sekadar menghukum atau memarahi. Menerima dan menghargai perbedaan di rumah Mulai dari lingkungan keluarga, Ayah Bunda bisa menumbuhkan pemahaman tentang budaya toleransi kepada si kecil melalui nasihat dan pembiasaan berikut ini:  Menumbuhkan pemahaman bahwa setiap anggota keluarga memiliki sifat, gaya bicara, dan kemampuan berpikir yang berbeda. Tidak memaksakan anak untuk menjadi seperti saudara atau orang tua mereka. Membantu anak membangun rasa percaya diri dan nilai-nilai yang baik dalam dirinya. Baca juga:Ajarkan Keberagaman Budaya kepada Anak dengan Riri Cerita Anak Interaktif Mempelajari budaya dan tradisi lain Ajak anak untuk mempelajari bagaimana budaya lain merayakan sesuatu dan menjalani kehidupan sehari-hari. Dengan mengenal keberagaman, mereka akan lebih terbuka, penuh empati, dan mampu hidup harmonis dalam masyarakat yang majemuk. Bambang Trimansyah, seorang ahli pendidikan dan budaya berkata, “Budaya adalah cara kita berbicara, cara kita berpikir, cara kita bertindak, dan cara kita berinteraksi. Mempelajari budaya lain adalah cara untuk memahami dunia dengan lebih baik." Ayah Bunda sahabat Educa, mari ajarkan nilai-nilai toleransi kepada si kecil demi masa depan Indonesia yang lebih damai dan bersatu! RIRI (Cerita Anak Interaktif): Membantu Kembangkan Karakter si Kecil dengan Media Dongeng   Sumber referensi: Montessori, Maria. (2022). Maria montessori quotes to inspire you [1] Nelsen, Dr. Jande. (1981). Positive discipline [2] Trimansyah, Bambang. (2019). Panduan penulisan buku cerita anak [3]

Selasa, 25 Maret 2025 | Edukasi

Modul Ajar Tema Tradisi Silaturahmi di Hari Lebaran untuk PAUD  dan SD ini mengajarkan anak tentang tradisi silaturahmi di hari raya Lebaran. Mengapa tradisi ini perlu diajarkan kepada anak usia dini? Taufiq Fadhilah berkata, "Silaturahmi adalah kunci pembuka pintu surga, karena dengan silaturahmi, kita saling memaafkan dan membersihkan hati dari dendam." Melalui modul ajar ini, siswa akan diajak memahami pentingnya silaturahmi dalam kehidupan sehari-hari, terutama di hari Lebaran atau hari raya Idul Fitri. Siswa akan diajak untuk memahami bahwa silaturahmi adalah salah satu tradisi yang perlu dilestarikan sampai kapan pun. Karena dengan melakukannya, setiap anggota keluarga bisa mendapatkan kesempatan untuk bertemu dan saling memaafkan, sehingga tidak ada rasa dendam dan menjaga hubungan tetap baik di kemudian hari. Baca juga: PANDUAN Praktis Anak dalam KUNJUNGAN KELUARGA saat Lebaran agar Semakin BERMAKNA | Untuk Usia PAUD dan SD A. Kegiatan Pembuka Guru mengajak siswa menonton film atau mendengarkan cerita tentang makna tradisi silaturahmi. Guru bertanya menanyakan siswa tentang kebiasaan apa saja yang dilakukan di saat merayakan hari Lebaran. Guru menjelaskan bahwa merayakan lebaran bukan hanya tentang mensyukuri ibadah puasa yang berhasil dijalankan. Namun, siswa juga diajak untuk memahami pentingnya menjaga tali persaudaraan dengan kerabat dekat. Guru menampilkan video singkat tentang keluarga yang sedang melakukan silaturahmi. Baca juga: Modul Ajar & RPPH PAUD / TK Usia 5-6 Tahun, Tema : Kegiatan Asyik Merayakan Lebaran B. Kegiatan Inti Bermain peranSiswa secara berkelompok berperan sebagai ayah, ibu, dan anak yang sedang mengunjungi eyang. Bercerita pengalamanSiswa menceritakan pengalaman melakukan silaturahmi kepada kerabat dekat atau tetangga, dan apa yang mereka lakukan saat bersilaturahmi. Menonton video kisah teladanSiswa menonton kebiasaan baik seorang tokoh atau nabi dalam menjaga hubungan baik dengan keluarga, sahabat, dan kerabat. Simulasi saling memaafkanSiswa secara berkelompok mempraktikkan cara bermaafan dan memberikan kalimat positif atau mengucapkan doa yang baik untuk teman. Membuat kartu ucapan Siswa membuat kartu ucapan selamat Lebaran sederhana, yang nantinya diberikan kepada teman. Mewarnai gambar keluargaSiswa diajak mewarnai gambar-gambar anggota keluarga atau sebuah keluarga besar yang sedang berkumpul. Baca juga: Modul Ajar dan RPPH PAUD Topik: Berwisata di Hari Lebaran - Kurikulum Merdeka Belajar C. Kegiatan Penutup (Refleksi dan Penugasan) Siswa diajak untuk berdiskusi dengan memberikan pertanyaan reflektif, misalnya tentang apa manfaat silaturahmi, mengapa kita harus saling memaafkan, dan apa saja manfaat menjaga hubungan baik dengan sesama. Siswa diberi tugas untuk meminta maaf kepada orang tua atau saudara di rumah dan menulis cerita atau membuat ilustrasi dari pengalaman mereka saat saling memaafkan. Beberapa tugas lain yang bisa diberikan kepada siswa adalah melengkapi jurnal kegiatan 1 minggu kegiatan di hari Lebaran. Dalam jurnal ini, siswa diminta untuk mengisi kegiatan baik yang bisa dilakukan di hari Lebaran, misalnya mengunjungi eyang, bersalaman serta bermaaf-maafan dengan ayah, ibu, dan anggota keluarga lainnya. Imam Bukhar mengatakan, "Barangsiapa yang senang untuk dilapangkan dan diberkahi rezekinya dan dipanjangkan umurnya, hendaknya ia menyambung hubungan dengan kerabatnya. Semoga dengan mengajarkan siswa tentang makna bersilaturahmi, mereka akan semakin menjadi anak yang gemar berteman dan menjaga hubungan baik, serta mendapatkan berkah yang melimpah dari Allah. Ajak Si Kecil Menonton RIRI (Cerita Anak Interaktif) selama libur Lebaran! Pasti makin happy! Sumber Referensi: Taufiq Fadhilah. (2024). 20 Kata Mutiara Indahnya Silaturahmi dalam Islam yang Menyentuh dan Penuh Makna, Bagikan di Momen Halal Bihalal Idul Fitri! [1] Imam Bukhari. (2024). Idul Fitri Jadi Momen Silaturahmi, Ini Pesan Nabi Muhammad SAW [2]

Kamis, 13 Maret 2025 | Parenting

Ayah Bunda Sahabat Educa, bulan Ramadan bisa menjadi saat yang baik bagi Si Kecil agar ia mampu mengembangkan karakter positif dan pemahaman tentang nilai-nilai agama. Bagaimana dengan kecerdasan emosinya? Tentu saja bisa! Ayah Bunda bisa memanfaatkan saat sahur hingga pagi hari untuk beraktivitas bersama dan melakukan pembiasaan yang bisa mengembangkan kecerdasan emosi Si Kecil. Baca juga:LKPD PAUD BELAJAR BERHITUNG DAN ANGKA GRATIS Bisa Diunduh di Portal Ini Mengapa sangat efektif dilakukan setelah sahur atau pagi hari? Di pagi hari, keadaan fisik dan emosi Si Kecil masih sangat bugar. Udara yang masih segar sangat mempengaruhi kondisi fisik dan mental setiap orang. Dengan melakukan aneka kegiatan yang positif, Si Kecil juga akan semakin mampu mengarahkan dirinya untuk bisa melakukan berpikir positif dan merasakan mood yang positif pula, sehingga bisa mengalihkannya dari rasa lapar atau keinginan negatif lainnya. Baca juga:FULLL 30 HARI Kegiatan RAMADAN: Modul Ajar 1 Bulan untuk PAUD / TK 5-6 Tahun Apa saja kegiatan dan pembiasaan positif yang bisa dilakukan bersama Si Kecil? Ayo lakukan aneka kegiatan serta pembiasaan positif ini bersama Si Kecil! Bermain bersama: Permainan edukasi seperti flash card dan puzzle bertema Islami bisa menjadi media bermain yang menyenangkan. Berbagi cerita: Berikan kesempatan kepada Si Kecil untuk mengungkapkan perasaannya, terutama tantangan-tantangan yang ia hadapi saat berpuasa. Membacakan buku cerita: Ayah Bunda bisa bercerita tentang kisah tokoh Islam dan teladan hidupnya. Membuat jurnal harian: Ajak Si Kecil membuat sebuah jurnal harian tentang hal baik apa saja yang bisa dilakukan dalam satu hari. Mendengarkan lagu Islami: Bantu Si Kecil memilih lagu yang bersyair positif dan isnpiratif, atau lagu-lagu bernuansa Islami. Lalu, ajak ia berdiskusi tentang makna / pesan moral dari lagu tersebut. Menulis rasa syukur: Ajak Si Kecil menulis minimal satu hal yang bisa disyukuri di hari yang lalu. Ajak ia berdiskusi tentang pengalaman tersebut. Berkegiatan amal: Bantu Si Kecil untuk menyiapkan satu paket bingkisan yang nantinya bisa diberikan kepada orang yang kurang mampu. Melakukan pernafasan: Lakukan hal ini bersama Si Kecil sambil mengucapkan hal-hal baik yang ia miliki atau pernah ia alami saat ini. Baca juga:Contoh Naskah Pidato: 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat di Bulan Ramadan yang Ceria Apa tantangan dan bagaimana solusinya? Tidak ada hal baik tanpa tantangan. Pastikan Ayah Bunda siap membantunya dalam mengatasi setiap tantangan tersebut. Beberapa tantangan yang akan dihadapinya antara lain:  1. Rasa kantukAyah Bunda bisa memilih aneka kegiatan yang tidak terlalu berat agar bisa menghemat energi fisiknya, misalnya bercerita atau melakukan permainan yang simpel. Bantu pula agar Si Kecil bisa tidur malam tepat waktu. 2. Kurang rutinBantu Si Kecil untuk membuat jadwal yang konsisten. Pastikan pula ia mendapatkan istirahat yang cukup. Pastikan pula bahwa Ayah Bunda juga selalu bersemangat di pagi hari agar bisa jadi teladan dan motivasi. 3. Kurang motivasiMotivasi bisa diberikan dalam bentuk pujian, kata-kata positif dan apresiasi untuk setiap keberhasilan kecil atau perkembangan kecil yang dialami Si Kecil. Baca juga:Yuk, DIDIK KARAKTER Anak Usia 4-6 Tahun dengan KEGIATAN RAMADAN yang Menyenangkan! 4. Penggunaan handphoneAyah Bunda bisa membuat perjanjian kepada Si Kecil tentang komitmen untuk mengurangi penggunaan HP selama bulan Ramadan. Ayah Bunda perlu menyiapkan kegiatan positif dan menyenangkan untuk menggantikan kegiatan dengan HP yang biasa ia lakukan. 5. Penurunan semangatDi awal-awal bulan Ramadan mungkin Si Kecil masih bersemangat. Namun, mungkin akan mulai timbul rasa bosan atau penurunan semangat pada Si Kecil. Bantu Si Kecil dengan mendengarkan segala keluhannya dan bantu ia untuk menemukan solusinya agar semangatnya tidak padam. Di pagi hari atau setelah melakukan sahur bisa menjadi saat yang berharga untuk menanamkan akhlak mulia dan mendukung perkembangan emosi Si Kecil yang berusia PAUD dan SD. Bagaimanapun kegiatan positif di pagi hari sangat berguna untuk membangun karakter, perasaan, dan pikiran positif di sepanjang hari. Baca juga:Modul Ajar & RPPH PAUD / TK Usia 1-2 Tahun, Tema: Aktivitas Bermain dan Belajar di Bulan Ramadan Semoga setiap kegiatan serta pembiasaan positif bisa dilakukan secara konsisten hingga hari raya nanti. Tetap semangat belajar untuk mengajarkan hal baik kepada Si Kecil dan tetap semangat menjadi teladan kebaikan.

Jumat, 28 Februari 2025 | Edukasi

Kebiasaan baik sejak dini membantu anak tumbuh menjadi pribadi yang sehat, cerdas, dan berkarakter. Dengan menerapkan 7 kebiasaan positif setiap hari, anak-anak dapat belajar disiplin, mandiri, dan lebih siap menghadapi masa depan. Baca juga:Contoh Naskah Pidato Bertema Gerakan 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat di Awal Semester 2 untuk PAUD / TK:\ Pembiasaan 1: Bangun pagi Bangun pagi membuat kita bersemangat dan menghindari keterlambatan. Selain itu, udara pagi yang segar baik untuk kesehatan tubuh. Aktifkan alarm secara mandiri Putar lagu yang ceria dan penuh semangat Merapikan tempat tidur setelah bangun Mandi dan bersiap dengan pakaian yang rapi Menyapa Ayah Bunda dan saudara dengan senyuman Baca juga:Bangun Pagi: Apa Manfaatnya Bagi Si Kecil? Apa Peran Orang Tua? Mengapa Penting untuk Anak Indonesia Hebat? Pembiasaan 2: Beribadah Beribadah mendekatkan diri kepada Tuhan dan membuat hati lebih tenang. Kebiasaan ini juga mengajarkan kita untuk bersyukur dan berbuat baik kepada sesama. Berdoa sebelum dan setelah bangun tidur atau sebelum makan Mengikuti ibadah atau doa bersama keluarga Mengucap syukur atas hari yang diberikan Tuhan Membaca atau mendengarkan cerita tentang tokoh agama atau kitab suci Mengucapkan kata-kata baik dan penuh kasih kepada teman. Baca juga:Cara Orang Tua Mengajarkan 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat 2025 Sesuai Anjuran Kemendikdas Pembiasaan 3: Berolahraga Berolahraga membuat tubuh sehat, kuat, dan lebih berenergi. Dengan tubuh yang bugar, kita bisa belajar dan bermain dengan lebih baik. Melakukan peregangan ringan setelah bangun tidur Bermain di luar rumah seperti bersepeda atau berlari Mengikuti olahraga yang disukai, seperti senam atau renang Berjalan kaki saat pergi ke tempat yang dekat Melatih gerakan sederhana seperti melompat atau menari (bisa diiringi musik). Baca juga:Modul Ajar dan RPPH PAUD - TK, Topik : Kegemaranku, Aku Suka Berolahraga - Kurikulum Merdeka Belajar Pembiasaan 4: Makan sehat dan bergizi Makan sehat memberikan energi dan menjaga daya tahan tubuh agar tidak mudah sakit. Makanan bergizi juga membantu perkembangan otak dan pertumbuhan yang optimal. Sarapan dengan makanan sehat, seperti sayur dan buah Mengurangi makanan yang terlalu manis atau berminyak Minum air putih yang cukup setiap hari Menghabiskan makanan tanpa membuang-buangnya Membantu menyiapkan makanan sehat bersama keluarga. Baca juga:RPP / Modul Ajar PAUD Tema Diriku Subtema Makanan Sehat Pembiasaan 5: Gemar belajar Gemar belajar membuat kita semakin cerdas dan memiliki banyak pengetahuan. Dengan rajin belajar, kita bisa mencapai cita-cita yang diimpikan. Membaca buku sebelum tidur atau saat waktu luang Mengerjakan tugas sekolah dengan sungguh-sungguh dan mengumpulkannya tepat waktu Bertanya jika tidak memahami pelajaran Menulis atau menggambar sesuatu yang dipelajari hari ini Mendengarkan penjelasan guru atau orang tua dengan baik. Baca juga:5 Kiat Membuat Siswa Gemar Belajar di Era Teknologi Pembiasaan 6: Bermasyarakat Bersikap baik kepada orang lain membuat kita memiliki banyak teman dan dihargai. Kebiasaan ini juga mengajarkan tentang kerja sama dan kepedulian terhadap sesama. Mengucapkan salam dan bersikap sopan kepada orang lain Membantu teman atau keluarga dalam hal kecil Bermain dengan teman dengan sikap yang baik dan sportif Mengucapkan terima kasih dan kata-kata yang sopan Tidak membeda-bedakan teman dan mau berbagi. Pembiasaan 7: Tidur Cepat Tidur cepat membantu tubuh beristirahat dengan baik sehingga bangun lebih segar. Dengan tidur yang cukup, kita bisa lebih fokus saat belajar dan beraktivitas. Tidak bermain gadget sebelum tidur Berdoa sebelum tidur dan mengingat / mengucapkan / menceritakan hal baik hari ini Tidur sesuai jadwal agar tubuh tetap sehat dan segar esok hari Mematikan lampu atau menggunakan lampu tidur yang nyaman Menghindari makan berat sebelum tidur agar tidur lebih nyenyak. Jurnal ini bisa dibuat seperti tabel dan anak-anak bisa menandai setiap aktivitas yang sudah dilakukan. Membiasakan diri dengan tujuh kebiasaan baik setiap hari akan membantu anak-anak tumbuh menjadi pribadi yang sehat, disiplin, dan bertanggung jawab. Dengan terus melatih kebiasaan ini, mereka akan lebih siap menghadapi tantangan dan meraih masa depan yang lebih baik. MARBEL TK DAN PAUD: Si Kecil Bisa Bermain Gim Sambil Belajar  Sumber referensi: Freepik.com. (2024). Homeschool asian little young girl student learning sitting table working with his mother home [1]  

Kamis, 06 Februari 2025 | Parenting

Ayah Bunda Sahabat Educa, bulan Ramadhan adalah waktu yang tepat bagi untuk menanamkan nilai-nilai positif pada si Kecil. Melalui kegiatan yang menyenangkan, anak usia 4-6 tahun dapat belajar banyak hal baik, mulai dari kesabaran hingga cinta lingkungan. Yuk, simak ide-ide kegiatan Ramadhan yang seru dan bermanfaat untuk mengembangkan karakter anak! Baca juga:12 Ide Lomba Ramadan Unik dan Menarik Anak PAUD untuk Usia 4-6 Tahun Sabar: Ajak si Kecil bersabar menantikan waktu berbuka puasa dan antri mengambil makanan Disiplin: Saat sahur adalah saat yang tepat mengajarkan hal ini. Biasakan si kecil menunaikan ibadah sholat subuh Rajin: Ajak si Kecil bertekun membaca Al-Qur’an dan melakukan pekerjaan rumah Bersyukur: Ajak si Kecil mengatakan “Alhamdulillah” untuk hal-hal sederhana yang boleh dinikmati dan dirasakan, misalnya tubuh yang sehat, memiliki rumah, dan lainnya Bersikap sopan: Ayah Bunda bisa mengajarkan cara berbicara dan mengucapkan salam dengan santun kepada orang lain, terutama yang lebih tua Kemandirian: Berikan bantuan seminimal mungkin saat si Kecil mengenakan baju dan merapikan mainan Murah hati: Ajarkan si Kecil menabung tidak hanya untuk keperluan pribadi. Namun, juga untuk disumbangkan kepada orang lain Pengasih: Ajak si Kecil mengamalkannya dengan cara merawat ciptaan Allah berupa tanaman dan hewan peliharaan. Ajak pula si Kecil berkegiatan sosial Peduli sesama: Ajak si Kecil berbagi makanan kepada teman, menjenguk teman yang sakit, dan bersedia bergiliran saat bermain dengan saudara kandung Jujur: Anak diajak untuk selalu berkata dan berbuat jujur dalam segala situasi, bahkan dalam hal-hal kecil seperti mengembalikan uang kembalian atau mengakui kesalahan LKA PAUD Gratis: Ratusan Lembar Kerja Anak bisa diunduh di platform ini Toleransi: Hindari larangan untuk anak bermain dengan teman yang berbeda (agama, suku, ras). Libatkan pula si Kecil untuk mengikuti kegiatan tentang budaya yang berbhineka Sikap menghormati: Ajarkan kepada si Kecil agar berusaha menatap wajah atau mata Ayah Bunda saat berbicara dan mendengarkan nasihat dengan seksama Kerja sama: Ajak si Kecil membersihkan rumah atau pekarangan rumah bersama-sama Kreatif: Ajak si Kecil membuat kartu ucapan selamat Idul Fitri atau membuat dekorasi rumah dari bahan-bahan limbah atau yang mudah ditemukan di rumah Cinta lingkungan: Siapkan bibit tanaman yang masih kecil, lalu mintalah si Kecil merawatnya dengan menyiram, memupuk, dan merawat kebun agar tetap bersih Tanggung jawab: Libatkan si Kecil dalam menyiapkan makanan sebelum berbuka puasa, dan ajak pula ia saat merapikannya. Berempati: Secara rutin, ajak si Kecil mengunjungi panti asuhan, terutama saat bulan Ramadhan Sikap berani: Berikan kepercayaan kepada si Kecil untuk membaca doa-soa sederhana, misalnya saat sebelum makan bersama. Rasa ingin tahu: Ajak si Kecil berdiskusi tentang sebuah kisah Nabi yang baru saja ditonton atau diceritakan Cinta kebersihan: Sebelum berbuka puasa, ajari si Kecil agar mencuci tangan terlebih dahulu. Pastikan pula, si Kecil bisa menjaga kerapian serta kebersihan rumah, agar memberikan kenyamanan bagi saudara yang berkunjung Menghargai waktu: Bantu si Kecil membuat jadwal kegiatan harian selama bulan Ramadhan dan menyarankan padanya untuk banyak melakukan kegiatan positif Berpikir positif: Hindarkan si Kecil dari obrolan yang mengandung hal-hal negatif, misalnya membicarakan keburukan orang lain. Nasihati pula ia agar tidak mudah mengeluh saat belajar menahan lapar Percaya diri: Berikan kepercayaan kepada si Kecil untuk membersihkan kamar, mengenakan pakaian, menali sepatu dengan bantuan seminimal mungkin Cinta damai: Bila ada suatu persoalan dengan teman atau saudara, Ayah Bunda bisa membantunya agar bisa menyelesaikannya dengan baik Pantang menyerah: Saat si Kecil sudah mulai ada rasa malas atau mengeluh saat berpuasa, Ayah Bunda bisa memotivasi dan menceritakan pengalaman orang yang berhasil menunaikan ibadah puasa Sederhana: Tanamkan dalam diri si Kecil agar tidak perlu hidup bermewah-mewah untuk kepentingan diri sendiri Kejujuran: Ajarkan pada si Kecil akan pentingnya sikap jujur agar dipercaya oleh banyak orang. Baca juga:Modul Ajar & RPPH PAUD / TK Usia 2-3 Tahun, Tema : Kegiatan Seni Selama Bulan Ramadhan 2024 Ayah Bunda Sahabat Educa, semoga kegiatan-kegiatan Ramadhan yang menyenangkan di atas dapat membantu dalam menanamkan nilai-nilai positif pada si Kecil. Selamat menunaikan ibadah puasa dan semoga Ramadhan ini membawa berkah bagi keluarga kita! Koleksi Dongeng RIRI: Cerita anak interaktif yang ramah anak dan edukatif    

Rabu, 05 Februari 2025 | Parenting

“Orangnya pintar. Namun, sayang, attitude-nya kurang baik.” Mungkin Ayah Bunda pernah mendengar orang berkata seperti itu. “Attitude” adalah hal yang penting dan perlu melekat dalam pribadi seseorang agar ia memiliki integritas yang baik. Mengajarkan kebiasaan positif pada si Kecil sejak dini adalah langkah penting dalam membentuk “attitude” atau karakter karakternya di masa depan. Dapatkan LKA Gratis:Jadikan kegiatan mengerjakan Lembar Kerja Anak menjadi semakin menyenangkan. Unduh di platform Educa Studio Pada usia 1-2 tahun, si Kecil sedang dalam tahap eksplorasi dan meniru, sehingga merupakan waktu yang tepat untuk mengenalkan nilai-nilai baik dengan cara yang menyenangkan. Dengan pendekatan yang kreatif dan penuh kasih sayang, Ayah Bunda dapat membantu si Kecil belajar kebiasaan positif dalam kehidupan sehari-hari. Berikut ini adalah 22 kebiasaan tersebut! 1. Merapikan mainan Ajak si Kecil bersama-sama membereskan mainan sambil mendengarkan lagu kesukaan, atau mengajaknya berlomba dengan mengatakan, “Siapa yang bisa mengumpulkan mainan ke dalam kotak paling banyak, adalah pemenangnya!” Jangan lupa untuk mengalah saja, ya Ayah Bunda. 2. Mengucapkan kata “tolong” Ayah Bunda hampir tidak mungkin membutuhkan bantuan si Kecil. Namun, cobalah meminta tolong pada si Kecil untuk mengambilkan suatu benda dengan mengucapkan kata “tolong”. Baca juga:Tips MENGAJARKAN 3 KATA AJAIB, Maaf, Tolong, Terima kasih, dengan Cara Menyenangkan: Pada Anak PAUD Usia 4-5 Tahun 3. Cuci tangan sebelum makan Ayo, ajak si Kecil membiasakan diri dengan cara mencuci tangan bersama Ayah Bunda. 4. Table manner yang baik Ajak si Kecil makan bersama tanpa gangguan segala aktivitas dengan layar. 5. Mengucapkan salam Setiap si Kecil bangun pagi, ucapkan “Selamat pagi!” Saat hendak pergi, Ayah Bunda bisa berpamitan. 6. Mengucapkan terima kasih Agar bisa jadi teladan, sering-seringlah mengucapkan terima kasih saat menerima bantuan dari siapa saja. Atau, saat Ayah Bunda membantu si Kecil, tapi ia lupa mengucapkan terima kasih, ucapkan “terima kasih” pada si Kecil. 7. Menunggu giliran Ajak ia bermain game yang memberikan kesempatan kepada si Kecil untuk menunggu giliran, misalnya ular tangga, halma, dan lainnya. Atau, bila ia punya saudara kandung, berikan kesempatan padanya untuk bermain secara bergiliran dengan kakak atau adiknya. 8. Mendengarkan nasihat / instruksi Berikan waktu untuk mendengarkan segala cerita dari si Kecil dengan sepenuh hati dan menatap matanya. 9. Meminta maaf Saat Ayah Bunda membuat suatu kesalahan, dengan setulus hati ucapkanlah kata “maaf”. Baca juga:6 Hal Penting saat Orang Tua Meminta Maaf kepada Anak  10. Hidup hemat Ajak si Kecil menabung bersama. Ayah Bunda juga perlu bijaksana dalam membeli barang-barang sesuai kebutuhan. 11. Peduli pada kebersihan Ajak si kecil membersihkan rumah bersama. Bila ada kertas atau kardus sisa bungkus makanan di lantai atau di atas meja, ajak ia membuangnya di tempat sampah bersama-sama. 12. Sopan berkata-kata Gunakan kata-kata yang baik saat berkomunikasi dengannya, meskipun saat menasehati atau menegur karena si Kecil berbuat suatu kesalahan. Baca juga:Anak Bicara Kurang Sopan? Ini Cara Mencegahnya 13. Berbagi pada sesama Ajak si Kecil berkegiatan sosial. Ayah Bunda juga bisa meminta si Kecil memasukkan sejumlah uang di kotak sumbangan 14. Tidak membuang makanan Berikan porsi makan yang secukupnya. Yang penting si Kecil mampu menghabiskannya. 15. Mengasihi hewan dan tanaman Berikan ia kesempatan memelihara tanaman atau hewan, serta ajari cara merawatnya dengan baik. 16. Mandiri dalam mengenakan pakaian Berikan kesempatan mengenakan pakaiannya sendiri, dan berikan bantuan bila benar-benar dibutuhkan. 17. Cinta alam Ajak ia berkreasi dengan aneka bahan bekas, dan meminimalisir penggunaan kantong plastik. 18. Tekun berdoa Ajak ia berdoa bersama dan mengingatkan juga agar ia rajin berdoa sebelum beraktivitas dengan kata-kata yang sederhana. Baca juga:Kabi Kisah Teladan Nabi sebagai Bentuk Pengenalan Ibadah pada Anak Usia Dini 19. Membantu orang lain Mintalah ia membantu Ayah Bunda mulai dari hal yang sederhana, misalnya mengambilkan sendok. 20. Kesabaran Saat si Kecil berbuat salah, Ayah Bunda harus menasehatinya dengan kata-kata yang lembut dan penuh empati. 21. Sopan berperilaku Budayakan penggunaan kata “permisi” saat hendak melewati orang lain yang sedang duduk dan menganggukkan badan saat memberi salam. 22. Bangun pagi Ciptakan suasana yang ceria dan penuh semangat di pagi hari, misalnya dengan memutarkan lagu yang bermakna positif plus penuh semangat, mengajak berdoa bersama, senam pagi bersama. Baca juga:Bangun Pagi: Apa Manfaatnya Bagi Si Kecil? Apa Peran Orang Tua? Mengapa Penting untuk Anak Indonesia Hebat? Menanamkan kebiasaan positif sejak dini akan membantu si Kecil tumbuh menjadi anak yang berakhlak mulia dan berintegritas. Dengan kesabaran, konsistensi, dan bimbingan dari Ayah Bunda, segala kebiasaan tersebut di atas, pasti akan memberikan hasil yang positif bagi perkembangan anak di masa depan. Tetap semangat jadi teladan! RIRI: Animasi keren untuk belajar dengan aneka dongeng pembangun karakter! Sumber referensi: 1. Freepik.com. (2024). Walking family child walk baby [1]